Bertahun sudah berlalu Kebaikanmu tak lekang oleh waktu Namun aku masih tak tahu Bagaimana membalas semua jasamu Jauh perjalanan yang ditempuh Beribu aliran segala peluh Kini kita semakin jauh Pesta pora dengan urusan dunia Mencari jati diri dan raga Menikmati khayalan dunia Kami melangkah menuju dewasa Hidup ini membuatku lebih berarti Lebih menghargai dan dihargai Semakin hari aku bukan apa-apa Tanpamu ibu, daku ntah siapa Dekap, peluk dan doa Siap memangku segala penat di dada Tanpa mengharap balas budi Oh, hatimu sungguh suci Disini aku sendiri dan jauh Menginjak negeri baru Berbekal restu dan wajahmu Yang terngiang dalam benakku Aku berjalan untukmu, Ibu Balunijuk, 30 Desember 2013 Untuk Ibu nomor #1 dihatiku *merupakan salah satu puisi dalam antologi "Senandung Cinta Untuk Ibunda"
Traveler. Reader. Writer. Environment. Food. Komunitas Blogger Palembang. Forum Indonesia Muda 16.